Senin, 18 April 2022

MEMAHAMI MATA KULIAH METODE PENELITIAN KOMUNIKASI KUALITATIF BAGIAN C

Assalamuallaikum wr wb..

Halo teman-teman semuanya, bertemu kembali dengan saya Salwa Tuq Sadiah Mahasiswi Semester 6 Ilmu Komunikasi Stisipol Candradimuka penulis blog ini! Apa kabar teman-teman semuanya? saya doakan semoga dalam keadaan baik ya!^^

Jika pada artikel sebelumnya saya membahas tentang Memahami Mata Kuliah Metode Penelitian Komunikasi Kualitatif Bagian B pada artikel kali ini saya akan membahas hal yang sama namun pada bagian C.

Pada Metode Penelitian Komunikasi Kualitatif Bagian C ini, kita akan membahas tentang Teknik Perumusan Masalah pada Penelitian. 

Perumusan masalah sendiri atau yang dapat disebut juga research problem memiliki sebuah arti rumusan yang menanyakan suatu kejadian atau fenomena yang ada, baik itu kedudukannya mandiri atau pun kejadian atau fenomena yang saling berkaitan antara satu dengan yang lainnya. Rumusan masalah juga berisi pertanyaan-pertanyaan mengenai masalah sebuah hal atau kejadian yang berbentuk kalimat tanya yang sederhana, singkat, padat, dan jelas.

Terdapat 3 bentuk-bentuk rumusan masalah penelitian:

1.Rumusan masalah Deskriptif, yaitu yang berkenan dengan pertanyaan terhadap keberadaan variabel mandiri, baik hanya pada satu variabel atau lebih.

2.Rumusan masalah Komparatif, yaitu yang membandingkan keberadaan satu variabel atau lebih pada dua atau lebih sampel yang berbeda, atau pada waktu yang berbeda.

3.Rumusan masalah Asosiatif, yaitu yang mempertanyakan hubungan satu variabel dengan variabel lainnya.

Setelah teman-teman mengetahui tentang bentuk perumusan masalah, berikut adalah cara membuat rumusan masalah berdasarkan materi yang saya pelajari:

1.Ketahui apa yang menjadi masalah dalam penelitian.

2.Pikirkan mengenai hal-hal yang menjadi pertanyaan pada sebuah penelitian secara kritis.

3.Pastikan bahwa rumusan masalah yang kamu pilih memiliki nilai penelitian, jelas, padat, dan tidak bertele-tele.

4.Rumusan masalah bisa dijadikan petunjuk sebagai pusat penelitian yang memungkinkan untuk dijawab dengan data dan fakta yang ada di lapangan.

5.Hubungkan rumusan masalah yang didapat dengan teori-teori yang ada.

6.Rumusan masalah harus bisa diterapkan ke judul penelitian.

selain tata cara membuat perumusan masalah diatas, teman-teman wajib mengetahui terdapat 4 hal yang harus diperhatikan untuk bentuk pertanyaan yang baik pada perumusan masalah penelitian teman-teman yakni Feasible (nyata/jelas dan efisien), Calrity (Mengembangkan persepsi), Significance (Kontribusi pengembangan ilmu pengetahuan), Ethnic (Tidak berhubungan suku, moral, kepercayaan, nilai-nilai agama).

Jika teman-teman ingin melakukan penelitian dengan Metode Penelitian Komunikasi Kualitatif, teman-teman dapat menggunakan 3 jenis penelitian seperti berikut:

1.Analisis Bingkai

Analisis Bingkai adalah salah satu metode analisis media, dimana analisis ini berusaha untuk menentukan kunci-kunci tema dalam sebuah teks dan menunjukan bahwa latar belakang budaya membentuk pemahaman kita terhadap sebuah peristiwa. 

Analisis Bingkai punya 2 model yaitu Model Zhongdang Pan dan Gerald M. Kosicki, pada model analisis ini punya 4 struktur yaitu Sintakis (cara wartawan menyusun berita), Skrip (cara wartawan mengisahkan fakta), Tematik (cara wartawan menulis fakta), Retoris (cara wartawan menekankan fakta). 

Sumber gambar: Materi Perkuliahan.

 

Lalu, Model William A. Gamson dan Andre Modigliani yang membagi 3 struktur yaitu Media package merupakan asumsi bahwa berita memiliki konstruksi makna tertentu, Perangkat framing terbagi menjadi lima bagian, Perangkat penalaran terbagi menjadi 3 bagian.

Contoh Analisis Bingkai yang saya ketahui yakni salah satu iklan yang cukup hits pada masanya yaitu iklan mie sedap ayam spesial. Pada iklan tersebut terdapat bingkai (framing) tentang lingkungan, pengalaman aktor pemeran iklan tersebut yang punya momen dengan mie sedap ayam spesial, dan analisis eksperiental atau yang disebut juga dengan emosi/psikologi dimana ada beberapa dialog yang menampilkan dan diframing secara sangat emosional. "Udah makan dulu sana, ada mie sedap kari ayam spesial tuh!"

2.Analisis Wacana

Analisis Wacana adalah salah satu metode penelitian komunikasi yang digunakan untuk meneliti suatu pesan komunikasi yang digunakan untuk membentuk suatu wacana. teman-teman bisa melakukan teknik pengumpulan data dalam pendekatan Analisis Wacana yaitu Teknik pengumpulan data secara interaktif yang meliputi wawancara dan observasi berperan aktif dan melakukan Studi Pustaka.

Linguistik Struktur Analisis Wacana.

 

Namun pada Analisis Wacana ini terdapat kelemahan diantaranya adalah:

1.Sangat diperlukan kecerdasan dan keterampilan tinggi agar dapat memahami maksud dari pembuat wacana tersebut.

2.Pemaknaan semakin rumit karena sebagai bagian dari metode penelitian sosial dengan pendekatan kualitatif.

3.Perlu menguasai teori politik.

4.Analisis Wacana tidak memberikan jawaban yang pasti.

Tidak hanya kelebihan, Analisis Wacana ini juga punya kelebihan seperti:

1.Analisis wacana dapat diterapkan pada setiap situasi dan setiap subjek.

2.Memungkinkan pertumbuhan pribadi tingkat tinggi pemenuhan kreatif dan dapat membimbing seseorang untuk dapat berfikir kritis.

3.Tidak ada teknologi atau dana yang diperlukan tetapi analisis wacana dapat mengakibatkan perubahan mendasar dalam praktek-prakter lembaga, profesi, dan masyarkat secara keseluruhan.

Instrumen yang dapat digunakan untuk melakukan Penelitian Analisis Wacana yakni bisa menggunakan Kuisioner dan Wawancara.

Contoh salah satu Analisis Wacana yang saya ketahui yakni berdasarkan pengalaman yang pernah saya alami yakni pada saat saya masih bekerja di Dinas Kominfo Kota Palembang terdapat mahasiswa/i kedokteran Universitas Sriwijaya yang melakukan penelitian untuk mengetahui berapa lama pekerja Dinas Kominfo Kota Palembang duduk didepan komputer dalam sehari dan bentuk-bentuk duduk pegawai dengan melakukan wawancara dan perekaman selama 1 hari dari 1-3 pegawai Dinas Kominfo Kota Palembang.

3. Semiotika

Semiotika adalah studi tentang makna keputusan. Semiotika berkaitan erat dengan bidang linguistik, yang untuk sebagian besar mempelajari struktur dan makna bahasa yang lebih spesifik. Semiotika sering dibagi menjadi 3 cabang yaitu Semantik, hubunngan antara tanda dan hal-hal yang mereka lihat. Sintaksis, hubungan antara tanda-tanda dalam struktur formal. Pragmatik, hubungan antara tanda dan tanda menggunakan agen.

Semiotika dapat dilihat bahwa makna muncul ketika ada hubungan antara in absentia (signified) dan tanda (signifier). 

Perlu teman-teman ketahui Iklan sering diketahui menampilkan realitas palsu yang merupakan sebuah bentuk kebohongan terhadap publik. Iklan menipu lewat bahasa karna iklan merupakan sebuah bahasa komunikasi yang memiliki struktur bahasanya sendiri.

Perhatikan model sistematis Teori Semiotika menurut Roland Barthes berikut ini:

Sumber Gambar: Materi Perkuliahan.



Contoh salah satu Analisis Semiotika yang saya ketahui yakni berasal dari Analisis Semiotika Dosen saya yang berjudul "Representasi orang tua tunggal pada iklan situs web perdagangan elektronik (Analisis Semiotika Iklan Blibli.com Versi "Bahagia itu kita yang buat")". Dimana pada Analisis tersebut meneliti makna kata "Bahagia itu kita yang buat" dengan hubungannya pada iklan Blibli.com.

Materi yang saya rangkum merupakan inti sari dari pemahaman saya selama membaca dan belajar dari materi yang sudah diberikan oleh Dosen Pengampu dan juga beberapa buku yang saya miliki sebagai referesi belajar, semoga rangkuman materi untuk memahami Mata Kuliah Metode Penelitian Komunikasi Kualitatif Bagian C ini dapat bermanfaat bagi teman-teman dan memberi semangat kepada teman-teman pembaca semuanya.

Saya ucapkan Terima Kasih sudah membaca tulisan saya, jangan lupa tinggalkan komen, kritik & saran yang membangun untuk blog saya!^^

Wassalamuallaikum wr wb.

 

 

 


Rabu, 13 April 2022

MEMAHAMI MATA KULIAH METODE PENELITIAN KOMUNIKASI KUALITATIF BAGIAN B

 Assalamuallaikum wr wb.. 

Apa kabar teman-teman semuannya, semoga dalam keadaan baik ya! Senang sekali saya kembali menulis dengan jangka waktu yang cukup dekat dari tulisan sebelumnya. Saya ingin share atau berbagi dengan teman-teman semua tentang Memahami Mata Kuliah Penelitian Komunikasi Kualitatif Bagian B.

Sebelum membahas Metode Penelitian Komunikasi Bagian B. Saya akan menulis rangkuman materi yang saya baca dari materi perkuliahan yang sudah diberikan melalui Dosen Pengampu saya.

Pada Bagian 1 terdapat pembahasan tentang Teknik Pengumpulan Data. Teknik Pengumpulan Data adalah suatu cara yang digunakan pihak peneliti untuk dapat mengumpulkan data yang terkait dengan permasalahan penelitian yang mereka ambil.

Jenis Data Peneliti. Sumber: Materi Perkuliahan.


Terdapat 2 jenis data berdasarkan penelitian yakni Data Kuantitatif yaitu pengumpulan data yang dapat dilakukan dengan berbagai peraturan dan didapatkan dari banyak sumber dengan cara yang beragam dengan tujuan yang dilakukan berhasil mencapai hasil denan maksimal. Dan, Data Kualitatif yaitu pengumpulan data dengan menelusuri dokumen yang ada serta berkaitan dengan fokus saat melakukan sebuah penelitian. 

Bagan Jenis Data Berdasarkan Tipe Penelitian.

 

Lalu Jenis Data berdasarkan sumber juga ada 2, yaitu Data Primer dan Data Sekunder. Untuk memperoleh data pun terbagi menjadi 3 yaitu Data Observasional, Data Wawancara, dan Data Eksperimental.

Nah selanjutnya saya akan membahas 3 Metode Penelitian Komunikasi Kualitatif Bagian B, yaitu sebagai berikut:

1.Konstruksi Realitas Sosial

Konstruksi Realitas Sosial didefinisikan sebagai proses sosial melalui tindakan dan interaksi dimana indivindu atau sekelompok indivindu, menciptakan secara terus menerus suatu realitas yang dimiliki dan dialami bersama secara subjektif. 

Konstruksi sosial merupakan teori sosiologi kontemporer yang dicetuskan oleh Peter L. Berger dan Thomas Luckman. Teori ini adalah suatu kajian teoritis dan sistematis mengenai sosiologi pengetahuan (penalaran teoritis yang sistematis), bukan merupakan suatu tinjauan historis mengenai perkembangan disiplin ilmu. 

Konstruktivisme mempunyai 3 macam:

1.Konstruktivisme Radikal, hanya dapat mengakui apa yang dibentuk oleh pikiran kita dan bentuknya tidak selalu representasi dunia nyata.

2.Realisme Hipotesis, Pengetahuan adalah sebuah Hipotetis dari struktur realitas yang mendekati realitas dan menuju kepada pengetahuan yang hakiki.

3.Konstruktivisme Biasa, mengambil semua konsekuensi konstruktivisme, serta memahami pengetahuan sebagai gambaran yang dibentuk dari realitas objektif dalam dirinya sendiri.

Dari Abstrak yang saya baca yang berjudul "Prostitusi Artis Online Dalam Konstruksi Realitas Sosial (Studi Kasus Tertangkapnya Artis AA Dalam Bingkai Harian Sriwijaya Post)" saya teringat pada Studi Kasus Konstruksi Sosial Preman Pensiun Sinetron di RCTI.

2.Penelitian Fenomenologi

Fenomenologi memiliki 2 makna yaitu sebagai filsafat dan juga metode penelitian. Fenomenologi merupakan salah satu jenis metode penelitian kualitatif yang diaplikasikan untuk mengungkap kesamaan makna yang menjadi esensi dari suatu konsep atau fenomena yang secara sadar dan individual dialami oleh sekelompok indivindu dalam hidupnya. 

Salah satu contoh nya yaitu Fenomena menjadi seorang Ayah. Fokus penelitiannya adalah seperti apa pengalaman yang dirasakan oleh bapak-bapak muda ketika pertama kali menjadi seorang ayah.

Gambar Ilustrasi Fenomena menjadi Ayah.

 

Tujuan dari penelitian fenomenologis adalah mereduksi pengalaman indivindual terhadap suatu fenomena ke dalam deskripsi yang menjelaskan tentang esensi universal dari fenomena tersebut. Langkah-langkah riset fenomenologis yaitu:

1.Peneliti memastikan bahwa apakah rumusan masalah yang dibuat relevan untuk diteliti menggunakan pendekatan fenomenologis.

2.Dalam menyusun masalah penelitian, peneliti menangkap fenomena untuk dipertanyakan maknanya bagi sekelompok indivindu yang mengalaminya.

3.Peneliti sebagai manusia harus sejauh mungkin meninggalkan pengalaman pribadinya terkait dengan fokus penelitinya.

4.Data Fenomenologis berupa narasi deskriptif yang dikumpulkan dari cerita indivindu yang mengalami suatu fenomena yang diteliti.

5.Proses analisis data pada prinsipnya mirip dengan analisis kualitatif lainnya, yaitu data ditranskrip lalu dengan merujuk pada rumusan masalah, peneliti melakukan koding, klastering, labelling secara tematik dan melakukan interpretasi.

6.Masing-masing tema yang muncul dalam proses analisis mengandung narasi verbatim. Secara garis besar berupa deskripsi tekstual tentang apa yang dialami oleh partisipan dan bagaimana mereka mengalaminya.

3.Dramaturgi

Dramaturgi adalah sebuah metodologi. Metodologi adalah tentang ilmu tentang metode. Jadi, Dramaturgi adalah sebagai metodologi karena digunakan untuk melihat sebuah realitas, sehingga fenomena tersebut bisa dijelaskan. 

Dramaturgi digunakan untuk melihat realitas sebagai sebuah drama adanya asumsi tertentu. Dengan tujuan menyelidiki apa yang terjadi, peran apa saja dan bagaimana peran tersebut dalam interaksi antar aktor yang terlibat dalam realitas.

Langkah Analisis Metode Penelitian Dramaturgi:

1.Performance

2.Team

3.Region dan Perilaku Reguion

Dari Abstrak yang saya baca yang berjudul "Presentasi Diri Ayam Kampus (Studi Dramaturgi mengenai perilaku menyimpang mahasiswi di pekanbaru)" saya jadi teringat dengan kasus yang akhir-akhir ini mencuat di publik yaitu Studi Kasus Dea Onlyfans yang diringankan hukuman penjara akibat penjualan konten pornografi karna dianggap masih berkuliah. 

Materi yang saya rangkum merupakan inti sari dari pemahaman saya selama membaca dan belajar dari materi yang sudah diberikan oleh Dosen Pengampu dan juga beberapa buku yang saya miliki sebagai referesi belajar, semoga rangkuman materi untuk memahami Mata Kuliah Metode Penelitian Komunikasi Kualitatif Bagian B ini dapat bermanfaat bagi teman-teman dan memberi semangat kepada teman-teman pembaca semuanya.

Saya ucapkan Terima Kasih sudah membaca tulisan saya, jangan lupa tinggalkan komen, kritik & saran yang membangun untuk blog saya!^^

Wassalamuallaikum wr wb.

 

 



Kamis, 07 April 2022

MEMAHAMI MATA KULIAH METODE PENELITIAN KOMUNIKASI KUALITATIF BAGIAN A

Assalamuallaikum wr wb.. 

Hallo Apa kabar teman-teman semuanya berjumpa lagi dengan saya Salwa Tuq Sadiah mahasiswi semester 6 Stisipol Candradimuka Kota Palembang. Senang sekali pada semester akhir diperkuliahan kali ini saya terlihat lebih sering menulis blog tentang perkuliahan khususnya terkait Mata Kuliah Metode Penelitian Komunikasi Kualitatif, semoga dengan berbagai tulisan saya pada blog ini dapat bermanfaat bagi teman-teman semua.

Jika pada artikel sebelumnya saya membahas tentang hal-hal yang harus diperhatikan pada Mata Kuliah Metode Penelitian Kualitatif, pada artikel kali ini saya akan memberikan rangkuman materi Metode Penelitian Kualitatif yang bisa teman-teman jadikan sebagai referensi belajar. Didalam memahami materi ini terdapat 2 buku yang saya baca akhir-akhir ini yaitu Buku pertama Buku Teori-teori Komunikasi dalam Perspektif Penelitian Kualitatif karya Dr. Zikri Fachrul Nurhadi, M.Si dan buku kedua yaitu Buku Etnografi Virtual Riset Komunikasi, Budaya, dan Sosioteknologi di Internet karya Nasrullah Rulli.

Dari kegiatan membaca materi yang sudah diberikan Dosen Ibu Sumarni Bayu Anita S.SOS M.A pada Google Classroom serta saya juga membaca 2 buku yang saya sebutkan diatas, saya merangkum hal-hal yang saya pahami tentang mata kuliah ini, semoga rangkuman saya bisa mudah dipahami oleh teman-teman semuanya.

1) Studi Kasus

Menurut materi yang saya baca, Studi Kasus didefinisikan oleh Tellis sebagai metode penelitian yang memiliki unit analitis yang lebih mengacu pada tindakan individu atau lembaga dibandingkan dengan diri individu maupun lembaga itu sendiri. Studi Kasus lebih berfokus pada tindakan atau perilaku yang dihasilkan. Terdapat 5 tradisi penelitian yang diungkapkan oleh Creswell didalam bukunya yang berjudul “Qualitative Inquiry And Research Design” yaitu biografi, fenomenologi, grounded theory study, studi kasus dan etnografi.

Namun, definisi yang lebih teknis tentang Studi Kasus yakni dikemukakan oleh Yin (1996) menyatakan bahwa Studi Kasus adalah pencarian pengetahuan secara empiris yang menyelidiki fenomena dalam konteks kehidupan nyata. 

Studi Kasus memiliki 2 Golongan, Pertama Studi Kasus yang bersifat Kuratif yang disebut Studi Kasus Retrospektif dan Kedua Studi Kasus Prospektif. Untuk melakukan kegiatan pengumpulan Data Penelitian Studi Kasus terdapat 5 teknik yaitu Wawancara Mendalam, Dokumentasi, Observasi langsung, Observasi terlibat, dan artifak fisik. 

Skema Penelitian Studi Kasus.

Selain itu Studi Kasus juga mempunyai beberapa keuntungan yang dinyatakan oleh Mulyana (2002:201) sebagai berikut:

1.Merupakan sasaran utama bagi penelitian empirik, yakni menyajikan pandangan subjek yang diteliti.

2.Menyajikan uraian menyeleuruh mirip dengan apa yang dialami pembaca dalam kehidupan sehari-hari.

3.Merupakan sarana efektif untuk menunjukan hubungan antara peneliti dengan narasumber.

4.Memungkinkan pembaca menemukan konsistensi.

5.Memberikan uraian tebal yang diperlukan bagi penilaian atas tranferabilitas.

6.Terbuka bagi penilaian atas konteks yang turut berperan bagi pemaknaan atas fenomenas dalam konteks tersebut.

Lantas kapan Studi Kasus digunakan? Menurut Yin (1994)(dalam Tellis, 1997) mengajukan 4 aplikasi model Studi Kasus.

a.Untuk menjelaskan tautan sebab-akibat yang rumit (complex causl links) dalam intervensi kehidupan nyata.

b.Untukk menggambarkan konteks kehidupan nyata yang mana intervensi tersebut terjadi.

c.Untuk menggambarkan intervensi itu sendiri.

d.Untuk mengeksplorasi situasi-situasu tersebut yang mana intervensi-intervensi yang sedang dievaluasi tidak mempunyai set outcomes yang jelas.

Nah, dari definisi dan uraian ini saya berpendapat bahwa Studi Kasus bukanlah kegiatan yang mudah dilakukan. Contoh Studi Kasus di Indonesia yang saya ketahui yaitu pada awal kemunculan Covid-19 di Indonesia berbagai saluran tv sangat heboh dan ternyata Kasus Covid-19 di Indonesia jumlahnya jauh dari data resmi seperti yang tertulis di artikel Kompas.com pada tanggal 06/06/2021. Selain itu, saya juga membaca contoh Studi Kasus Analisis Perencanan & Strategi Komunikasi Birokrasi: Studi Kasus Tentang Implementasi Program Jenjang Jabatan Akademik Dosen di Kopertis Wilayah II Palembang milik Dosen saya yaitu Ibu Sumarni Bayu Anita S.SOS M.A, membaca Studi Kasusnya membuat saya kagum karena tulisan Abstrak beliau sangat padat, lugas, dan berkualitas.

Jika saya nanti mempunyai tugas untuk melakukan sebuah Studi Kasus, saya berpikir saya ingin membuat judul Penelitian "Studi Kasus Tentang Fenomena Social Selling di Social Media".

2) Etnografi Komunikasi

Berdasar materi yang saya baca, Penelitian Etnografi adalah metode kualitatif di mana peneliti mengamati dan/atau berinteraksi dengan subjek yang diteliti di lingkungan kehidupan nyata mereka. Metode Penelitian Etnografi dikembagkan oleh para antropolog sebagai cara mempelajari dan menggambarkan budaya manusia. 

Jika teman-teman ingin membuat sebuah Penelitian Etnografi yang baik, Spindler dan Hammmond (2000) menggambarkan beberapa karakteristik Etnografi yang baik yaitu:

1.Pengamatan partisipan yang diperluas

2.Peneliti berada dalam waktu yang lama di lapangan

3.Koleksi materi dalam volume besar seperti catatan, artefak, audio, dan kaset video

4.Keterbukaan, yang berarti tidak memiliki hipotesis khusus atau bahkan kategori observasi yang sangat spesifik pada awal penelitian.

Buku Teori-Teori Komunikasi.

Terdapat 3 jenis Penelitian Etnografi yaitu:

1.Holistik artinya peneliti harus memiliki empati dan melakukan identifikasi terhadap kelompok, mereka harus hidup seperti orang lokal. 

2.Semiotik artinya peneliti memeriksa bentuk simbolis yang digunakan oleh orang-orang dan menganalisisnya sehubungan dengan seluruh budaya yang berkembang dalam suatu kelompok.

3.Kritis artinya peneliti mencoba mengungkap apa yang biasanya tersembunyi dan tidak terucapkan dalam budaya dan mencari pada asumsi.

Selain itu terdapat 6 cara menuliskan penelitian Etnografi yakni:

1.Memilih proyek Etnografi

2.Menanyakan pertanyaan Etnografi

3.Mengumpulkan data Etnografi

4.Membuat catatan Etnografi

5.Menganalisis data Etnografi

6.Menulis laporan Etnografi

Salah satu contoh Studi Etnografi Komunikasi yang saya baca pada materi perkuliahan adalah Media Komunitas dan Konstruksi Identitas Kelokalan, Studi Etnografi Tentang Wongkito.net Bagi Blogger "Wong Kito" di Kota Palembang oleh Sumarni Bayu Anita S.SOS M.A. Kembali berpendapat, jika saya nanti membuat Studi Kasus Etnografi Komunikasi saya akan memilih judul penelitian "Studi Etnografi Komunikasi Algoritma Engagement Social Media pada platform Instagram".

3) Etnografi Virtual

Etnografi Virtual merupakan metodologi yang digunakan untuk menyelidiki internet dan melakukan eksplorasi terhadap entitas (users) saat menggunakan internet tersebut, menurut Cristine Hine (2000, 2015). Dalam Buku Etnografi Virtual : Buku Nasrullah, Rulli 2018 terdapat dua landasan berpikir awal yang ditekankan dalam mengkaji teknologi dan internet adalah perkembangan teknologi serta bagaimana teknologi serta bagaimana teknologi itu berkontribusi. 

Pertama, perkembangan teknologi haruus dilihat sebagai bagian(lapangan)dalam proses sosial. Kedua, pendekatan terhadap internet terkait teknologi dan sain menjadi arena baru dalam penelitian melihat bagaimana kegunaan dari teknologi sendiri serta efeknya terhadap masyarakat.

Pada materi yang saya baca ada pernyataan yang dinyatakan oleh Gauntlett (2000) bahwa kajian-kajian terhadap media, khususnya di abad ke-20 dan di masyarakat akademis barat telah memasuki abad pertengahan dengan maksud kajian media telah mendekati titik kulminasi atau istilahnya dalam "media studies was nearly dead: long live new media studies". 

Buku Etnografi Virtual.
 

Saya berpendapat mengenai pernyataan diatas bahwa orang/manusia/pelajar/mahasiswa/i yang mempelajari tentang media sedang berada dimasa yang sulit. Mengapa? karna media sudah berkembang dan bertumbuh dengan begitu luas, sehingga saya mahasiswi ilmu komunikasi merasa harus mengejar gap (jarak) yang sudah tertinggal begitu jauh dengan luar negeri dimana luar negeri sudah mempunyai fokus yang lebih dipersempit bagi mahasiswa/i yang mengambil perkuliahan Studi Ilmu Komunikasi, singkatnya Ilmu Komunikasi dan Media menjadi semakin banyak cabang yang otomatis kami juga harus semakin banyak belajar dan mencari tahu, jangan sampai kami mahasiswa/i Ilmu Komunikasi yang sekaligus mempelajari tentang media ketinggalan banyak hal dari fenomena pesatnya pertumbuhan media yang terjadi begitu cepat dimasa sekarang.

Analisis Media Siber Dalam Etnografi Virtual dengan judul Studi Kasus Famtrip GenPI Sumatera Selatan ke Lahat dan Pagaralam Tahun 2017 oleh Sumarni Bayu Anita S.SOS M.A yang saya baca pada materi yang dibagikan sangat menarik karena diangkat dari salah satu Pariwisata yang ada di Provinsi Sumatera Selatan yakni Kota Lahat. Hal ini membuat saya kembali berpikir jika saya melakukan Penelitian Etnografi Virtual saya ingin melakukan Studi Penelitian dengan judul "Analisis Cara yang dilakukan media industri Televisi mempertahankan integritas dan kepercayaan publik dalam menyajikan berita ditengah masyrakat yang sudah beralih ke dunia digital dalam Etnografi Virtual".

Materi yang saya rangkum merupakan inti sari dari pemahaman saya selama membaca dan belajar dari materi yang sudah diberikan oleh Dosen Pengampu dan juga beberapa buku yang saya miliki sebagai referesi belajar, semoga rangkuman materi untuk memahami Mata Kuliah Metode Penelitian Komunikasi Kualitatif Bagian A ini dapat bermanfaat bagi teman-teman dan memberi semangat kepada teman-teman pembaca semuanya.

Saya ucapkan Terima Kasih sudah membaca tulisan saya, jangan lupa tinggalkan komen, kritik & saran yang membangun untuk blog saya!^^

Wassalamuallaikum wr wb.

    

MEMAHAMI MATA KULIAH METODE PENELITIAN KOMUNIKASI KUALITATIF BAGIAN C

Assalamuallaikum wr wb.. Halo teman-teman semuanya, bertemu kembali dengan saya Salwa Tuq Sadiah Mahasiswi Semester 6 Ilmu Komunikasi Stisip...