Senin, 18 April 2022

MEMAHAMI MATA KULIAH METODE PENELITIAN KOMUNIKASI KUALITATIF BAGIAN C

Assalamuallaikum wr wb..

Halo teman-teman semuanya, bertemu kembali dengan saya Salwa Tuq Sadiah Mahasiswi Semester 6 Ilmu Komunikasi Stisipol Candradimuka penulis blog ini! Apa kabar teman-teman semuanya? saya doakan semoga dalam keadaan baik ya!^^

Jika pada artikel sebelumnya saya membahas tentang Memahami Mata Kuliah Metode Penelitian Komunikasi Kualitatif Bagian B pada artikel kali ini saya akan membahas hal yang sama namun pada bagian C.

Pada Metode Penelitian Komunikasi Kualitatif Bagian C ini, kita akan membahas tentang Teknik Perumusan Masalah pada Penelitian. 

Perumusan masalah sendiri atau yang dapat disebut juga research problem memiliki sebuah arti rumusan yang menanyakan suatu kejadian atau fenomena yang ada, baik itu kedudukannya mandiri atau pun kejadian atau fenomena yang saling berkaitan antara satu dengan yang lainnya. Rumusan masalah juga berisi pertanyaan-pertanyaan mengenai masalah sebuah hal atau kejadian yang berbentuk kalimat tanya yang sederhana, singkat, padat, dan jelas.

Terdapat 3 bentuk-bentuk rumusan masalah penelitian:

1.Rumusan masalah Deskriptif, yaitu yang berkenan dengan pertanyaan terhadap keberadaan variabel mandiri, baik hanya pada satu variabel atau lebih.

2.Rumusan masalah Komparatif, yaitu yang membandingkan keberadaan satu variabel atau lebih pada dua atau lebih sampel yang berbeda, atau pada waktu yang berbeda.

3.Rumusan masalah Asosiatif, yaitu yang mempertanyakan hubungan satu variabel dengan variabel lainnya.

Setelah teman-teman mengetahui tentang bentuk perumusan masalah, berikut adalah cara membuat rumusan masalah berdasarkan materi yang saya pelajari:

1.Ketahui apa yang menjadi masalah dalam penelitian.

2.Pikirkan mengenai hal-hal yang menjadi pertanyaan pada sebuah penelitian secara kritis.

3.Pastikan bahwa rumusan masalah yang kamu pilih memiliki nilai penelitian, jelas, padat, dan tidak bertele-tele.

4.Rumusan masalah bisa dijadikan petunjuk sebagai pusat penelitian yang memungkinkan untuk dijawab dengan data dan fakta yang ada di lapangan.

5.Hubungkan rumusan masalah yang didapat dengan teori-teori yang ada.

6.Rumusan masalah harus bisa diterapkan ke judul penelitian.

selain tata cara membuat perumusan masalah diatas, teman-teman wajib mengetahui terdapat 4 hal yang harus diperhatikan untuk bentuk pertanyaan yang baik pada perumusan masalah penelitian teman-teman yakni Feasible (nyata/jelas dan efisien), Calrity (Mengembangkan persepsi), Significance (Kontribusi pengembangan ilmu pengetahuan), Ethnic (Tidak berhubungan suku, moral, kepercayaan, nilai-nilai agama).

Jika teman-teman ingin melakukan penelitian dengan Metode Penelitian Komunikasi Kualitatif, teman-teman dapat menggunakan 3 jenis penelitian seperti berikut:

1.Analisis Bingkai

Analisis Bingkai adalah salah satu metode analisis media, dimana analisis ini berusaha untuk menentukan kunci-kunci tema dalam sebuah teks dan menunjukan bahwa latar belakang budaya membentuk pemahaman kita terhadap sebuah peristiwa. 

Analisis Bingkai punya 2 model yaitu Model Zhongdang Pan dan Gerald M. Kosicki, pada model analisis ini punya 4 struktur yaitu Sintakis (cara wartawan menyusun berita), Skrip (cara wartawan mengisahkan fakta), Tematik (cara wartawan menulis fakta), Retoris (cara wartawan menekankan fakta). 

Sumber gambar: Materi Perkuliahan.

 

Lalu, Model William A. Gamson dan Andre Modigliani yang membagi 3 struktur yaitu Media package merupakan asumsi bahwa berita memiliki konstruksi makna tertentu, Perangkat framing terbagi menjadi lima bagian, Perangkat penalaran terbagi menjadi 3 bagian.

Contoh Analisis Bingkai yang saya ketahui yakni salah satu iklan yang cukup hits pada masanya yaitu iklan mie sedap ayam spesial. Pada iklan tersebut terdapat bingkai (framing) tentang lingkungan, pengalaman aktor pemeran iklan tersebut yang punya momen dengan mie sedap ayam spesial, dan analisis eksperiental atau yang disebut juga dengan emosi/psikologi dimana ada beberapa dialog yang menampilkan dan diframing secara sangat emosional. "Udah makan dulu sana, ada mie sedap kari ayam spesial tuh!"

2.Analisis Wacana

Analisis Wacana adalah salah satu metode penelitian komunikasi yang digunakan untuk meneliti suatu pesan komunikasi yang digunakan untuk membentuk suatu wacana. teman-teman bisa melakukan teknik pengumpulan data dalam pendekatan Analisis Wacana yaitu Teknik pengumpulan data secara interaktif yang meliputi wawancara dan observasi berperan aktif dan melakukan Studi Pustaka.

Linguistik Struktur Analisis Wacana.

 

Namun pada Analisis Wacana ini terdapat kelemahan diantaranya adalah:

1.Sangat diperlukan kecerdasan dan keterampilan tinggi agar dapat memahami maksud dari pembuat wacana tersebut.

2.Pemaknaan semakin rumit karena sebagai bagian dari metode penelitian sosial dengan pendekatan kualitatif.

3.Perlu menguasai teori politik.

4.Analisis Wacana tidak memberikan jawaban yang pasti.

Tidak hanya kelebihan, Analisis Wacana ini juga punya kelebihan seperti:

1.Analisis wacana dapat diterapkan pada setiap situasi dan setiap subjek.

2.Memungkinkan pertumbuhan pribadi tingkat tinggi pemenuhan kreatif dan dapat membimbing seseorang untuk dapat berfikir kritis.

3.Tidak ada teknologi atau dana yang diperlukan tetapi analisis wacana dapat mengakibatkan perubahan mendasar dalam praktek-prakter lembaga, profesi, dan masyarkat secara keseluruhan.

Instrumen yang dapat digunakan untuk melakukan Penelitian Analisis Wacana yakni bisa menggunakan Kuisioner dan Wawancara.

Contoh salah satu Analisis Wacana yang saya ketahui yakni berdasarkan pengalaman yang pernah saya alami yakni pada saat saya masih bekerja di Dinas Kominfo Kota Palembang terdapat mahasiswa/i kedokteran Universitas Sriwijaya yang melakukan penelitian untuk mengetahui berapa lama pekerja Dinas Kominfo Kota Palembang duduk didepan komputer dalam sehari dan bentuk-bentuk duduk pegawai dengan melakukan wawancara dan perekaman selama 1 hari dari 1-3 pegawai Dinas Kominfo Kota Palembang.

3. Semiotika

Semiotika adalah studi tentang makna keputusan. Semiotika berkaitan erat dengan bidang linguistik, yang untuk sebagian besar mempelajari struktur dan makna bahasa yang lebih spesifik. Semiotika sering dibagi menjadi 3 cabang yaitu Semantik, hubunngan antara tanda dan hal-hal yang mereka lihat. Sintaksis, hubungan antara tanda-tanda dalam struktur formal. Pragmatik, hubungan antara tanda dan tanda menggunakan agen.

Semiotika dapat dilihat bahwa makna muncul ketika ada hubungan antara in absentia (signified) dan tanda (signifier). 

Perlu teman-teman ketahui Iklan sering diketahui menampilkan realitas palsu yang merupakan sebuah bentuk kebohongan terhadap publik. Iklan menipu lewat bahasa karna iklan merupakan sebuah bahasa komunikasi yang memiliki struktur bahasanya sendiri.

Perhatikan model sistematis Teori Semiotika menurut Roland Barthes berikut ini:

Sumber Gambar: Materi Perkuliahan.



Contoh salah satu Analisis Semiotika yang saya ketahui yakni berasal dari Analisis Semiotika Dosen saya yang berjudul "Representasi orang tua tunggal pada iklan situs web perdagangan elektronik (Analisis Semiotika Iklan Blibli.com Versi "Bahagia itu kita yang buat")". Dimana pada Analisis tersebut meneliti makna kata "Bahagia itu kita yang buat" dengan hubungannya pada iklan Blibli.com.

Materi yang saya rangkum merupakan inti sari dari pemahaman saya selama membaca dan belajar dari materi yang sudah diberikan oleh Dosen Pengampu dan juga beberapa buku yang saya miliki sebagai referesi belajar, semoga rangkuman materi untuk memahami Mata Kuliah Metode Penelitian Komunikasi Kualitatif Bagian C ini dapat bermanfaat bagi teman-teman dan memberi semangat kepada teman-teman pembaca semuanya.

Saya ucapkan Terima Kasih sudah membaca tulisan saya, jangan lupa tinggalkan komen, kritik & saran yang membangun untuk blog saya!^^

Wassalamuallaikum wr wb.

 

 

 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar